Loading
Indikator Kinerja Utama

Tingkat Kemiskinan

Oleh Satu Data Kediri




2020 2021 2022 2023
Persentase Penduduk Miskin 7,690 7,750 7,230 7,150

1. Perkembangan Tingkat Kemiskinan Kota Kediri di 2022-2023
Selama periode 2022-2023, jumlah penduduk miskin di Kota Kediri menurun sebanyak 120 jiwa, dari 21,15 ribu jiwa tahun 2022 menjadi 21,03 ribu jiwa pada tahun 2023. Berdasarkan persentase penduduk miskin di Kota Kediri dalam rentang waktu satu tahun tersebut mengalami penurunan sebesar 0,08 persen poin, dari 7,23 persen tahun 2022 menjadi 7,15 persen pada tahun 2023.

Beberapa faktor yang diduga terkait dengan kondisi kemiskinan di Kota Kediri selama periode 2023 antara lain:

  1. Kota Kediri meluncurkan bantuan untuk IMK (industri kecil menengah) dan WUB (Wirausaha Baru) Perdagangan, WUB Perindustrian, Buruh Pabrik Rokok, dan Pekerja Pabrik Rokok.
  2. Pada bulan Maret 2023 Kota Kediri mengalami inflasi month to month sebesar 0,25 persen. Hal ini menjadikan Kota Kediri dan Kota Madiun masuk dalam kategori kota dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) terendah dari delapan kota di Jawa Timur. Inflasi Maret 2023, bila dibandingkan dengan bulan Maret tahun lalu atau year on year tercatat 5,36 persen. Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan inflasi year on year Maret 2023 Provinsi Jawa Timur yang di angka 6,13 persen, namun lebih tinggi dari angka nasional sebesar 4,97 persen. Untuk menaikkan pertumbuhan ekonomi ini butuh effort yang besar. Terbukti kerja keras dan kolaborasi solid selama ini membawa dampak baik terhadap pengendalian inflasi di Kota Kediri.

2. Perkembangan Jumlah Penduduk Miskin 2005-2023 di Kota Kediri
Secara umum, dalam periode 2005-2023 tingkat kemiskinan di Kota Kediri cenderung mengalami penurunan, baik jumlah penduduk miskin maupun persentase penduduk miskin. Jumlah penduduk miskin pada tahun 2005 sebesar 33,60 ribu jiwa, berkurang sebesar 12,57 ribu jiwa menjadi 21,03 ribu jiwa pada tahun 2023. Sementara itu, persentase penduduk miskin di Kota Kediri pada tahun 2005 sebesar 13,62 persen, berkurang sebesar -6,47 poin atau menjadi 7,15 persen pada tahun 2023. Perkembangan tingkat kemiskinan di Kota Kediri tahun 2005 sampai dengan 2023

 

3. Perkembangan Garis Kemiskinan di Kota Kediri, 2022-2023
Garis Kemiskinan merupakan suatu nilai pengeluaran minimum kebutuhan makanan dan non makanan yang harus dipenuhi agar tidak dikategorikan miskin. Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan. Garis Kemiskinan Kota Kediri pada tahun 2023 adalah sebesar Rp587.723,00 per kapita per bulan. Dibandingkan tahun 2022, Garis Kemiskinan bertambah sebesar Rp50.397,00 per kapita per bulan. Garis kemiskinan per rumah tangga adalah gambaran besarnya nilai rata-rata rupiah minimum yang harus dikeluarkan oleh rumah tangga untuk memenuhi kebutuhannya agar tidak dikategorikan miskin.


4. Indeks Kedalaman Kemiskinan dan Keparahan Kemiskinan 2005-2023
Masalah kemiskinan, sebenarnya tidak hanya sekedar berapa jumlah dan persentase penduduk miskin saja. Namun ukuran lain yang perlu diperhatikan adalah tingkat kedalaman serta keparahan dari kemiskinan yang terjadi. Upaya kebijakan pembangunan terutama yang bertujuan memperkecil jumlah penduduk miskin, diharapkan juga bisa mengurangi tingkat kedalaman dan keparahan dari kemiskinan. Pada periode 2022-2023, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) di Kota Kediri mengalami penurunan sebesar 0,34 poin, atau dari 1,42 tahun 2022 menjadi 1,08 pada tahun 2023. Untuk Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) juga mengalami penurunan dari 0,41 tahun 2022 menjadi 0,23 pada tahun 2023, atau sebesar 0,18 poin. Selama periode 2005-2023, nilai Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) di Kota Kediri memiliki kecenderungan menurun. Ini menunjukkan bahwa rata-rata jarak tingkat pengeluaran per kapita per bulan penduduk yang berada di bawah Garis Kemiskinan di Kota Kediri, semakin mendekati Garis Kemiskinan. Hal serupa untuk Indeks Keparahan Kemiskinan (P2), yang memiliki kecenderungan menurun dalam rentang 2005-2023. Ini menunjukkan bahwa perbedaan rata-rata tingkat pengeluaran per kapita per bulan penduduk yang berada di bawah Garis Kemiskinan tidak terlalu besar. Berdasarkan hal ini dapat diperoleh dua informasi. Pertama, biaya yang diperlukan dalam upaya pengurangan kemiskinan, terutama yang bersifat cash transfer agar penduduk keluar dari Garis Kemiskinan tidak sebesar di tahun 2005 (berdasarkan Indeks Kedalaman Kemiskinan/P1) dan tidak memerlukan banyak program dikarenakan tingkat kemiskinan di Kota Kediri relatif homogen dibandingkan kondisi tahun 2005 (berdasarkan Indeks Keparahan Kemiskinan/P2).

 

Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Kediri, Berita Resmi Statistik No.13/10/3571/Th.XXIII, 30 Oktober 2023