Oleh Satu Data Kediri
| 2020 | 2021 | 2022 | 2023 | 2024 | |
|---|---|---|---|---|---|
| Indeks Kerukunan Antar Umat Beragama | 3,970 | 3,970 | 4,470 | 4,550 | 4,560 |
Indeks Kerukunan Antar Umat Beragama (IKUB) di Kota Kediri menunjukkan tren positif dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2024, IKUB Kota Kediri mencapai angka 4,56, meningkat sedikit dibandingkan tahun sebelumnya yang berada di angka 4,55. Angka ini menunjukkan bahwa tingkat kerukunan di Kota Kediri berada dalam kategori sangat tinggi. Peningkatan ini menunjukkan komitmen yang kuat dari pemerintah dan masyarakat dalam menjaga harmoni antar umat beragama di kota ini.
Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap pencapaian ini meliputi sikap keagamaan, toleransi, kesetaraan, kerjasama, dan kebijakan pemerintah. Dari hasil survei yang melibatkan 399 responden di tiga kecamatan, yakni Mojoroto, Kota, dan Pesantren, diperoleh skor tinggi untuk masing-masing variabel: sikap keagamaan (4,77), toleransi (4,745), kesetaraan (4,55), kerjasama (4,43), dan kebijakan pemerintah (4,21). Ini menunjukkan bahwa masyarakat Kota Kediri tidak hanya mengedepankan nilai-nilai toleransi, tetapi juga aktif dalam menjalin kerjasama lintas agama dan mendukung kebijakan pemerintah yang memperkuat kerukunan.
Selain faktor internal masyarakat, keberadaan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) yang telah dibentuk sejak 2006 memainkan peran penting sebagai mitra strategis pemerintah dalam menjaga keharmonisan antar umat beragama. FKUB secara aktif mengedukasi masyarakat tentang pentingnya hidup berdampingan dalam damai, serta berperan dalam mediasi apabila muncul potensi konflik. Hal ini semakin memperkuat posisi Kota Kediri sebagai salah satu kota dengan tingkat toleransi tertinggi di Indonesia, bahkan dinobatkan sebagai 10 besar Kota Paling Toleran se-Indonesia selama empat tahun berturut-turut.
Namun, meskipun indeks menunjukkan hasil yang sangat positif, tantangan tetap ada, terutama dalam menjaga kesinambungan kerukunan di tengah dinamika sosial, politik, dan ekonomi yang terus berkembang. Upaya peningkatan pendidikan tentang toleransi, memperkuat peran lembaga pendidikan, serta menjaga komunikasi yang baik antar pemangku kepentingan menjadi langkah penting untuk memastikan kerukunan ini terus terjaga. Pemerintah juga diharapkan terus memberikan ruang bagi dialog antar komunitas untuk memperkuat solidaritas sosial.
Dengan skor IKUB 4,56 di tahun 2024, Kota Kediri tidak hanya menunjukkan keberhasilan dalam menjaga kerukunan antar umat beragama, tetapi juga memberikan contoh bagi daerah lain dalam membangun masyarakat yang harmonis dan toleran. Keberhasilan ini menjadi pondasi penting dalam mendukung stabilitas sosial dan ekonomi, serta memperkuat identitas Kota Kediri sebagai kota yang hidup dalam harmoni. Upaya yang konsisten dan kolaboratif antara pemerintah, tokoh agama, dan masyarakat diharapkan dapat terus memperkuat prestasi ini di masa depan.